Dia yang Tak Pernah Terlihat

Trivena GV
1 min readJul 25, 2019

--

Dia adalah jiwa yang tersembunyi di balik layar jiwa yang tangguh namun rapuh. Bisakah kau memahaminya, jika melihat ruhnya kau pun tak mampu.

Tuhan, apakah jiwa yang tersesat akan terus kehilangan jalannya?
Atau sebenarnya tak pernah ada yang namanya terhilang, namun hanya memilih jalan yang berlawanan arah.

Izinkan aku untuk mencium kakimu, jika itu terlalu berlebih maka izinkan aku menyentuh Nama-Mu. Aku sungguh tersiksa di telan dinginnya malam yang tak berucap. Bagaimana aku bertahan dengan jiwa yang hanyut oleh angin pikiran yang mendalam.

Akankah kabut menyelimuti malamku yang dingin, dengan seribu tanya berputar di kepala, “Apakah warna biru kehidupan?”. Aku ingin tahu, izinkanlah aku mengerti, karena mawar merah terlalu megah untuk jiwa yang kelabu.

Instrumen air ini cukup membawa jiwa mengalir, akankah hati mengerti apa arti jantung yang memompa? Adakah telinga memahami angin yang bersiul? Karena kehidupan ini susah di terka dan pikiran ini terlalu berlebih untuk di ajak bertukar.

Mungkinkah hari akan datang dan bernyanyi di depan jendela kamar? ataukah dia akan mengetuk pintu rumah yang lama tertutup?
bisakah dimengerti bahasa yang tak terucap dan aliran darah yang mengalir?
izinkan aku memahami makna cita rasa seni kehidupan itu. Sehingga aku akan pergi bersama angin dengan bahagia.

jika aku di izinkan oleh sang pencipta, maka aku akan kembali dengan sosok rumput yang menghiasi bumi yang gersang, walau hanya menjadi pelengkap, aku bahagia menjadi pendamping dari sang alam.

Aku ingin terlihat walau bukan yang terpenting.

--

--

Trivena GV
Trivena GV

Written by Trivena GV

Vinyasabyvena.com | Yoga Teacher | Practice Stoic in daily life | Varies in nature and art of life | There is no one-size-fits all to live your best life

No responses yet