Surat Untuk Cinta

Trivena GV
2 min readJan 17, 2020

--

Sayang, tuntutlah aku untuk menjadi sempurna. Namun dalam perjalanan kesana berilah aku ruang untuk bersama dan tak melangkah sendiri. Aku tak apa kau tuntut, asalkan aku tidak berjalan di tempat.

Kau tahu kan, luka itu begitu banyak dan harus ku obati satu persatu. Lukaku belum cukup kering, tapi tak ada seharipun kubiarkan itu berangin dan takku obati. Sayang, aku bukan wanita bodoh yang senang melihat luka yang basah dan berdarah. Aku tahu apa rasanya perih dan sakit saat luka itu tak kunjung sembuh.

Aku memakai segala cara untuk melatih kakiku agar sanggup untuk melakukan maraton dalam perjalanan ini. Dulu, sudah ku coba untuk berlari, mengejar cinta yang ternyata salah. Sudah ku coba untuk merangkak mengais cinta yang sebenarnya bukan untukku.

Sayang, aku pun lelah dengan batin yang bergejolak, menyimpan rasa curiga dan resah. Aku hanya ingin berbicara denganmu, memiliki waktu hangat berdua yang membawa rasa aman di dada.

Aku tak sedang bernapas dengan sempurna saat ini, aku butuh oksigen. Aku tak sedang baik-baik saja saat ini, karena aku merasa aku menghantuimu dengan proses penyembuhanku.

Sayang, jika kau lelah dan ingin pergi, aku mengizinkanmu untuk melangkah mencari cinta yang kau ingini. Tapi, sejujurnya itu hanya ada di mulutku dan bukan berasal dari relung terdalam.

Aku ingin kau tinggal sejenak, mari kita coba sekali lagi. Mungkin diam adalah jawaban bagimu, namun bisakah kita bertatap muka dan membicarakan mengenai kita?

Bagaimana kita akan melanjutkan perjalanan ini, dan mulai untuk menciptakan jejak di pasir. Jejak yang saat kita melihat ke belakang ada hal yang bisa dikenang untuk masa tua kita.

Sambil meciptakan jejak langkah kita berdua, aku percaya bahwa luka ini akan sembuh dengan sendirinya. Bisakah kita perlahan-lahan dalam mengambil langkah? Karena ini adalah perjalanan yang sangat jauh, aku tak ingin kita lelah di tengah jalan dan memutuskan untuk berhenti.

Aku tak apa, aku baik-baik saja. Teruslah tuntut aku untuk menjadi sempurna, dengan demikian aku tak berdiam di tempat.

--

--

Trivena GV
Trivena GV

Written by Trivena GV

Vinyasabyvena.com | Yoga Teacher | Practice Stoic in daily life | Varies in nature and art of life | There is no one-size-fits all to live your best life

No responses yet